zmedia

Klasifikasi Sumber Daya Alam

Klasifikasi Sumber Daya Alam

Sumber Daya Alam (SDA) adalah segala kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. SDA mencakup semua yang ada di bumi, baik makhluk hidup (biotik) maupun benda mati (abiotik), serta terdiri atas sumber daya yang dapat diperbarui dan yang tidak dapat diperbarui. 


Sumber daya alam (SDA) dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria, termasuk sifat, potensi, dan jenisnya. Berikut penjelasan lebih rinci beserta contohnya:

Berdasarkan Sifat

Menurut sifatnya, sumber daya alam dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui (Renewable Resources)

Sumber daya alam ini disebut dapat diperbarui karena dapat terbentuk kembali oleh alam dalam waktu yang relatif singkat. Dengan demikian, sumber daya ini tidak akan habis selama pemanfaatannya dilakukan secara bijak. Pembaruannya terjadi melalui dua cara, yaitu melalui reproduksi dan siklus alami.

a) Pembaruan melalui reproduksi

Pembaruan ini terjadi pada sumber daya alam hayati, seperti hewan dan tumbuhan, yang dapat berkembang biak sehingga populasinya bertambah. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, sumber daya ini dapat mengalami kepunahan. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas dan keanekaragaman sumber daya hayati adalah melalui penerapan prinsip-prinsip genetika, seperti hibridisasi dan rekayasa genetika.

b) Pembaruan melalui siklus alami

Beberapa sumber daya alam seperti air dan udara mengalami siklus yang terus berulang, sehingga dapat diperbarui secara alami. Meskipun demikian, aktivitas manusia dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sumber daya ini.

Contohnya:

  • Pencemaran udara menurunkan kualitas atmosfer.
  • Penebangan hutan menyebabkan penurunan kualitas air tanah dan meningkatkan risiko banjir.
2) Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui (Unrenewable Resources)

Sumber daya ini terbentuk dalam waktu yang sangat lama, bahkan memerlukan ratusan hingga jutaan tahun. Karena proses pembentukannya yang sangat lambat, sumber daya ini tidak dapat diperbarui dalam rentang waktu kehidupan manusia. Oleh sebab itu, jika terus digunakan tanpa kendali, sumber daya ini akan habis.

Contohnya: bahan tambang, minyak bumi, gas alam, batu bara, dan sumber daya fosil lainnya.

Berdasarkan daya pakai dan tingkat konsumsinya, sumber daya alam tak terbarukan dibedakan menjadi dua golongan:

a) Sumber daya alam yang tidak cepat habis

Kelompok ini memiliki nilai konsumsi yang rendah dan dapat digunakan berulang kali, sehingga tidak cepat habis. Contohnya: intan, batu permata, dan logam mulia seperti emas.

b) Sumber daya alam yang cepat habis

Kelompok ini memiliki nilai konsumsi tinggi dan digunakan dalam jumlah besar. Selain itu, daur ulangnya sulit dilakukan. Oleh karena itu, sumber daya ini akan cepat habis. Contohnya: bensin, gas alam, dan berbagai jenis bahan bakar fosil lainnya.

Berdasarkan Potensi

Menurut Potensi Penggunaannya, Sumber Daya Alam Dibagi Menjadi Beberapa Jenis, yaitu:

1) Sumber Daya Alam Materi

Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya.

Contohnya: batu, besi, emas, kayu, serat kapas, dan lain sebagainya.

2) Sumber Daya Alam Energi

Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya.

Contohnya: batu bara, minyak bumi, gas alam, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan sebagainya.

Energi dari sumber daya ini digunakan manusia untuk berbagai keperluan, seperti memasak, menggerakkan kendaraan, dan menjalankan mesin industri.

3) Sumber Daya Alam Ruang

Merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat untuk kehidupan manusia. Seiring bertambahnya jumlah penduduk, ketersediaan ruang menjadi semakin terbatas.

Ruang ini meliputi tempat untuk mata pencaharian (seperti pertanian dan perikanan), permukiman, hingga area bermain anak-anak.

Di kota-kota besar seperti Jakarta, sumber daya alam ruang semakin sulit didapatkan karena keterbatasan lahan.

4) Sumber Daya Alam Waktu

Meskipun tidak berwujud, waktu juga dianggap sebagai sumber daya alam karena berkaitan erat dengan pemanfaatan sumber daya lainnya.

Contohnya: pada musim kemarau, ketersediaan air menjadi sangat terbatas, sehingga dapat mengganggu aktivitas pertanian.

Hal ini menunjukkan bahwa waktu (musim) memengaruhi ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya alam lainnya.

Berdasarkan Jenisnya

Menurut Jenisnya, Sumber Daya Alam Dibagi Menjadi Dua:

1) Sumber Daya Alam Nonhayati (Abiotik)

Disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya yang berasal dari benda mati.

Contohnya: bahan tambang, tanah, air, dan angin (seperti dimanfaatkan untuk kincir angin).

2) Sumber Daya Alam Hayati (Biotik)

Merupakan sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup.

Dibedakan menjadi, sumber daya alam nabati (berasal dari tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (berasal dari hewan) contohnya hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

Pertanian

Indonesia memiliki potensi pertanian yang sangat besar karena didukung oleh kondisi tanah yang subur dan iklim tropis yang sesuai untuk pertumbuhan berbagai jenis tanaman.

Berdasarkan jenis lahannya, pertanian di Indonesia dibagi menjadi tiga: sawah, ladang, dan tegalan. Pembagian ini didasarkan pada kondisi lahan basah dan lahan kering.

1) Sawah

Sawah adalah lahan pertanian basah yang membutuhkan banyak air dalam proses budidayanya.

Jenis-jenis sawah sebagai berikut:

  • Sawah tadah hujan yaitu memanfaatkan air hujan sebagai sumber irigasi. Hanya bisa ditanami pada musim hujan, dan saat kemarau biasanya digunakan untuk menanam jagung.

  • Sawah irigasi yaitu menggunakan saluran irigasi sebagai sumber air, sehingga bisa ditanami sepanjang tahun. Jenis sawah ini paling umum di Indonesia.
  • Sawah lebak yaitu terletak di sekitar sungai dan memanfaatkan luapan air sungai. Umumnya hanya digunakan pada musim hujan.

2) Ladang

Ladang adalah lahan kering yang digunakan untuk bercocok tanam. Sawah tadah hujan dan sawah lebak saat tidak digunakan, bisa beralih fungsi menjadi ladang.

Pengelolaan ladang yang tidak tepat, seperti penggunaan pupuk kimia berlebihan dan alih fungsi lahan, dapat menyebabkan penurunan kesuburan tanah dan penggundulan hutan, yang berakibat pada pencemaran air dan tanah.

Cara bijak dalam mengelola ladang adalah dengan mengurangi pupuk kimia dan lebih banyak menggunakan pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang.

3) Tegalan

Tegalan adalah ladang menetap yang umumnya digunakan untuk menanam tanaman musiman. Berbeda dari ladang biasa, tegalan sangat bergantung pada musim hujan karena tidak dilengkapi sistem irigasi, serta memiliki permukaan lahan yang tidak rata.

A. Hasil Pertanian

Hasil dari sektor pertanian sangat beragam, antara lain:

  • Padi merupakan makanan pokok utama masyarakat Indonesia, terutama ditanam di sawah.
  • Jagung merupakan tanaman musiman yang ditanam di ladang dan lahan sawah tadah hujan saat musim kemarau.
  • Kedelai merupakan dapat ditanam di ladang dan tegalan; sering dijadikan alternatif susu bagi penderita alergi laktosa.
  • Kacang tanah: mudah ditanam di tanah Indonesia yang subur.

B. Perkebunan

Selain sektor pertanian, Indonesia juga memiliki hasil perkebunan yang melimpah dan bernilai ekspor. Beberapa di antaranya bahkan menjadi komoditas unggulan nasional. Adapun beberapa contoh hasil perkebunan seperti:

1) Karet

Dihasilkan dari getah pohon karet. Wilayah penghasil karet terbesar di Indonesia antara lain Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Kalimantan.

2) Kopi

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia. Daerah penghasil kopi terkenal seperti Gayo (Aceh), Kintamani (Bali), dan Tanggamus (Lampung).

Kopi luwak adalah salah satu jenis kopi termahal yang berasal dari biji kopi yang telah dicerna oleh luwak.

3) Tembakau

Meski bukan tanaman asli Indonesia, tembakau tumbuh subur karena iklim tropis. Tanah Indonesia yang subur membuat tembakau Indonesia berkualitas tinggi.

4) Teh

Banyak ditanam di daerah pegunungan dengan udara sejuk. Perkebunan teh sering dijadikan objek wisata alam. Meskipun bukan tanaman asli Indonesia, teh tumbuh subur karena kondisi tanah yang mendukung.

5) Jati

Pohon jati memiliki nilai ekonomi tinggi karena kayunya kuat dan awet, banyak digunakan untuk mebel. Selain kayunya, daun jati juga dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan tradisional.

6) Tebu

Merupakan bahan utama pembuatan gula. Tebu mudah tumbuh di Indonesia, dan gula hasil produksinya telah diekspor ke luar negeri. Pabrik gula telah ada sejak zaman Belanda. ***

Posting Komentar untuk "Klasifikasi Sumber Daya Alam"