Alasan Amerika Serikat Terlibat dalam Perang Dunia Pertama

Gambar. Kapal Penumpang RMS Lusitania

Pada awal Perang Dunia Pertama, Amerika Serikat mengambil sikap netral. Presiden Woodrow Wilson menyatakan bahwa Amerika tidak akan terlibat dalam konflik yang dianggap sebagai urusan Eropa semata.

Kebijakan netralitas ini juga didukung oleh sebagian besar rakyat Amerika yang tidak ingin negaranya terseret ke dalam perang yang brutal dan merugikan. Selain itu, Amerika tetap menjaga hubungan dagang dengan negara-negara yang terlibat perang, baik Blok Sekutu maupun Blok Sentral, meskipun hubungan dagang dengan Blok Sekutu, khususnya Inggris dan Prancis, semakin meningkat.

Namun, seiring berjalannya waktu, sejumlah peristiwa membuat posisi netral Amerika semakin sulit dipertahankan. Hingga akhirnya Amerika Serikat memutuskan untuk terlibat langsung dalam Perang Dunia 1. Berikut ini alasan Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia Pertama.

1. Penyerangan Kapal Penumpang RMS Lusitania

Pada tahun 1915, Kapal RMS Lusitania yang merupakan kapal penumpang di ditembak oleh kapal selam Jerman U-20 pada tanggal 7 Mei 1915 di lepas pantai selatan Irlandia.

Serangan ini terjadi saat kapal RMS Lusitania sedang melakukan perjalanan dari New York ke Liverpool (Inggris). Dalam hitungan menit setelah torpedo menghantam lambung kapal, RMS Lusitania tenggelam, menewaskan semua penumpang yang berjumlah 1.195 orang.

Di antara korban itu terdapat 128 warga negara Amerika Serikat, sehingga menimbulkan gelombang kemarahan dan kecaman luas di Amerika.

Insiden tenggelamnya Lusitania menjadi salah satu titik balik penting dalam hubungan antara Amerika Serikat dan Jerman. Meskipun pemerintah Jerman berdalih bahwa kapal tersebut membawa amunisi dan perlengkapan militer untuk Inggris, sehingga sah dijadikan target, banyak pihak menilai serangan itu tidak manusiawi karena menargetkan kapal sipil.

Tragedi ini memperkuat sentimen anti-Jerman di Amerika dan menjadi salah satu faktor penting yang mendorong Amerika Serikat meninggalkan kebijakan netralitasnya dan akhirnya terlibat dalam Perang Dunia Pertama.

2. Insiden Telegram Zimmermann

Insiden Telegram Zimmermann terjadi pada tahun 1917. Saat itu, Menteri Luar Negeri Jerman, Arthur Zimmermann, mengirim sebuah telegram rahasia kepada duta besar Jerman di Meksiko melalui jalur diplomatik yang sempat melewati Amerika Serikat. Namun, telegram tersebut berhasil disadap dan dipecahkan oleh intelijen Inggris.

Isi telegram itu sangat mengejutkan ternyata, Jerman mengusulkan agar Meksiko bergabung sebagai sekutu Jerman jika Amerika Serikat memutuskan ikut perang. Sebagai imbalannya, Jerman berjanji akan membantu Meksiko merebut kembali wilayah-wilayah yang pernah dimilikinya dan kini menjadi bagian dari Amerika Serikat, yaitu Texas, New Mexico, dan Arizona.

Setelah Inggris memberikan salinan telegram tersebut kepada Amerika Serikat dan isinya dipublikasikan ke media, masyarakat Amerika merasa marah dan terancam. Meskipun Jerman mengakui keaslian telegram itu, mereka berusaha membela diri dengan alasan strategis.

Awalnya, Amerika Serikat memilih kebijakan tidak terlibat langsung dalam Perang Dunia I. Namun, serangkaian provokasi dari Jerman seperti serangan kapal selam (U-boat) terhadap kapal sipil, termasuk tenggelamnya RMS Lusitania (1915), dan upaya Jerman melibatkan Meksiko melalui Telegram Zimmermann (1917) memicu kemarahan publik AS.

Ditambah dengan kepentingan ekonomi dan politik, Presiden Woodrow Wilson akhirnya mendeklarasikan perang terhadap Jerman pada April 1917. Keterlibatan AS memberi dampak signifikan dengan mengubah keseimbangan kekuatan dan membantu Sekutu mencapai kemenangan pada 1918.***