Sejarawan Kuntowijoyo mengemukakan bahwa sejarah merupakan suatu rekontruksi peristiwa yang terjadi pada masa lalu yang disusun atas segala tindakan manusia baik yang dipikirkan, dilakukan dan diucapkan.
Manusia Sebagai Subjek dalam Sejarah
Posisi manusia dalam sejarah mencakup manusia sebagai subjek dan manusia sebagai objek sejarah.
Manusia sebagai subjek berarti manusia sebagai pelaku sejarah, saksi sejarah, dan manusia sebagai penggerak sejarah atau peristiwa pada hidupnya dalam rangka mewujudkan perubahan dan kemajuan yang dicita-citakannya.
Peran manusia dalam peristiwa sejarah layaknya peran utama dalam suatu drama.
Sebagai subjek sejarah, manusia:
- Menciptakan peristiwa melalui tindakan, keputusan, atau gagasan yang mempengaruhi jalannya kehidupan masyarakat.
- Mengubah jalannya sejarah lewat perjuangan, penemuan, atau kebijakan.
- Mewariskan pengalaman dan nilai-nilai yang bisa dipelajari generasi berikutnya.
Ciri-Ciri Manusia sebagai Subjek Sejarah
- Aktif: terlibat langsung, tidak hanya sebagai penonton.
- Memiliki pengaruh: tindakan atau pikirannya memberi dampak bagi masyarakat.
- Bisa individu atau kelompok: tokoh tunggal atau massa rakyat.
- Dikenang dan dicatat: tindakannya menjadi bagian dari catatan sejarah.
Contoh Manusia sebagai Subjek
- Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
- Cut Nyak Dhien memimpin perlawanan rakyat Aceh melawan Belanda.
- Rakyat Surabaya yang mempertahankan kota pada pertempuran 10 November 1945.
Manusia Sebagai Objek dalam Sejarah
Dalam sudut pandang manusia sebagai objek sejarah, manusia merupakan sasaran yang dikaji oleh subjek.
Manusia sebagai objek sejarah adalah manusia yang menjadi sasaran atau fokus kajian bagi sejarawan untuk diteliti.
Dalam hal ini, manusia tidak berperan sebagai pencipta peristiwa, tetapi mengalami dampak dari peristiwa sejarah tersebut.
Ciri-Ciri Manusia sebagai Objek dalam Sejarah
- Menjadi subjek kajian sejarah untuk dipelajari dan dianalisis.
- Mengalami akibat dari peristiwa yang terjadi, baik positif maupun negatif.
- Dapat berupa individu, kelompok, atau masyarakat luas.
Fokus Kajian Sejarah
- Kehidupan sosial-ekonomi masyarakat pada masa tertentu.
- Perubahan pola hidup akibat perang, penjajahan, atau revolusi.
- Kesaksian dan pengalaman hidup yang menjadi sumber sejarah.
Contoh
- Petani sebagai korban Pajak Tanam Paksa (Cultuurstelsel).
- Masyarakat Indonesia yang mengalami penjajahan selama ratusan tahun.
- Suku-suku bangsa yang menerima pengaruh kebudayaan asing akibat perdagangan atau kolonialisme.
Dalam ilmu sejarah, manusia menempati posisi sebagai subjek dan objek kajian. Karena manusia dengan segala gagasan dan tindakannya merupakan penggerak sejarah yang membawa perubahan bagi manusia.
Itulah mengapa manusia dalam sejarah diposisikan sebagai subjek dan objek.
Sumber:
- Wulandari, Esti dan Endra Kusuma. 2023. Ilmu Pengetahuan Sosial Sejarah untuk SMA/MA/SMK Kelas X (Fase E). Surakarta: Mediatama Hal. 6-7**
Posting Komentar untuk "Manusia Sebagai Subjek dan Objek Sejarah"